Puan Naik Maung Saat Menghadiri Sidang DPR Tahunan

Puan Naik Maung Saat Menghadiri Sidang DPR Tahunan

Puan Naik Maung Saat Menghadiri Sidang DPR Tahunan. Sidang Tahunan MPR dan Rapat Paripurna DPR pada 15 Agustus 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, menjadi sorotan karena Ketua DPR Puan Maharani tiba dengan mengendarai kendaraan taktis Maung, produksi PT Pindad. Gestur ini mencuri perhatian publik karena berbeda dari mobil dinas mewah yang biasa digunakan para pejabat tinggi. Puan, yang dikenal sebagai figur politik berpengaruh, tampak percaya diri mengendarai Maung, kendaraan buatan dalam negeri yang dirancang untuk keperluan militer. Dengan suasana peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, kehadiran Puan dengan Maung ini seolah menegaskan dukungan terhadap produk lokal. Apa sebenarnya Maung itu, siapa yang boleh menggunakannya, dan bagaimana tanggapan netizen? BERITA LAINNYA

Apa Itu Maung?
Maung merupakan sebuah kendaraan lokal taktis ringan 4×4 yang diproduksi oleh PT Pindad yang merupakan suatu perusahaan pertahanan nasional Indonesia. Diluncurkan pada 2020, Maung dirancang untuk mendukung operasi militer dengan kemampuan off-road yang tangguh, mampu melaju di medan berat seperti hutan, pegunungan, hingga rawa. Kendaraan ini memiliki mesin diesel 2.200 cc dengan tenaga 136 hp, dan dapat memuat hingga empat orang dengan perlengkapan tempur. Selain untuk keperluan militer, Maung juga tersedia dalam versi sipil yang dimodifikasi untuk penggunaan sehari-hari, dengan fitur seperti AC dan interior yang lebih nyaman. Maung menjadi simbol kebanggaan industri pertahanan Indonesia, sering digunakan dalam parade militer dan acara kenegaraan untuk memamerkan kemampuan teknologi lokal.

Apakah Maung Bisa Dipakai Oleh Semua Orang?
Secara teknik, Maung ini dapat digunakna oleh para masyarakat umum, tetapi dengan sejumlah syarat yang lumayan ketat. Untuk versi militer, penggunaannya terbatas pada institusi seperti TNI, Polri, atau pejabat tinggi negara yang memiliki izin khusus, mengingat Maung dilengkapi fitur seperti pelindung balistik dan dudukan senjata. Versi sipil, yang disebut Maung Civilian, dijual dengan harga sekitar Rp 600 juta hingga Rp 800 juta, tergantung modifikasi. Namun, pembeliannya memerlukan proses verifikasi ketat oleh PT Pindad untuk memastikan pengguna tidak menyalahgunakannya. Puan, sebagai Ketua DPR, memiliki akses ke Maung versi khusus yang disediakan untuk pejabat tinggi, lengkap dengan pengawalan keamanan. Meski begitu, penggunaan Maung oleh pejabat seperti Puan lebih bersifat simbolis untuk mempromosikan produk dalam negeri, bukan untuk keperluan saehari-hari.

Tanggapan Para Netizen Untuk Puan Yang Naik Maung ke Sidang DPR
Kehadiran Puan dengan Maung memicu beragam reaksi di media sosial. Banyak netizen memuji gestur ini sebagai bentuk dukungan nyata terhadap industri lokal, dengan komentar seperti “Keren, Mbak Puan promosiin Maung, bikin bangga produk Indonesia!” dan “Lebih gagah dari mobil mewah, ini baru pejabat!”. Beberapa warganet juga menganggapnya sebagai langkah cerdas untuk menunjukkan kesederhanaan di tengah sorotan publik. Namun, tidak sedikit yang skeptis, melihatnya sebagai aksi seremonial semata untuk mencuri perhatian. Sebagian netizen berkomentar, “Cuma buat show, besok balik lagi ke mobil mewah,” dan mempertanyakan konsistensi Puan dalam menggunakan produk lokal. Ada pula yang meminta agar Maung lebih terjangkau untuk masyarakat umum, bukan hanya untuk pejabat. Secara keseluruhan, gestur ini berhasil memicu diskusi tentang kebanggaan nasional, meski diwarnai pandangan kritis dari sebagian publik.

Kesimpulan: Puan Naik Maung Saat Menghadiri Sidang DPR Tahunan
Keputusan Puan Maharani mengendarai Maung ke Sidang Tahunan MPR dan Rapat Paripurna DPR pada 15 Agustus 2025 menjadi simbol dukungan terhadap produk dalam negeri, sekaligus mencuri perhatian publik. Maung, kendaraan taktis buatan PT Pindad, menunjukkan kemajuan industri pertahanan Indonesia, meski penggunaannya masih terbatas untuk kalangan tertentu. Tanggapan netizen yang beragam, dari pujian hingga kritik, mencerminkan antusiasme sekaligus ekspektasi tinggi terhadap pejabat publik untuk konsisten mendukung karya lokal. Gestur Puan ini bukan hanya soal gaya, tetapi juga pengingat bahwa promosi produk Indonesia perlu didukung dengan kebijakan yang nyata. Jika diteruskan dengan langkah konkret, inisiatif seperti ini bisa memperkuat kebanggaan nasional dan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *