Alasan Raja Charles Cabut Gelar Pangeran Andrew. Raja Charles III mengambil langkah tegas dengan mencabut gelar Duke of York dari Pangeran Andrew, putranya sendiri, pada 30 Oktober 2025. Keputusan ini, yang diumumkan melalui perintah kerajaan di London Gazette, juga memaksa Andrew meninggalkan Royal Lodge, kediaman mewahnya di Windsor Great Park. Kini, di usia 65 tahun, Andrew hanya dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor, tanpa hak istimewa gelar bangsawan atau patronase militer. Alasan utama? Skandal berkepanjangan dengan Jeffrey Epstein, di mana dokumen pengadilan baru-baru ini ungkap detail tambahan pertemuan Andrew dengan korban. Ini akhir dari perjuangan panjang monarki untuk lindungi citra, di mana tekanan publik dan tuntutan korban seperti Virginia Giuffre akhirnya menang. Bukan sekadar pencabutan gelar; ini simbol reformasi Charles untuk monarki yang lebih ramping dan akuntabel, meski telat bertahun-tahun. INFO CASINO
Skandal Epstein yang Tak Kunjung Pudar: Alasan Raja Charles Cabut Gelar Pangeran Andrew
Akar masalah Andrew kembali ke 2019, saat dokumen pengadilan AS bocor dan ungkap hubungannya erat dengan Jeffrey Epstein, miliarder yang jalankan jaringan perdagangan seks. Andrew kenal Epstein sejak 1999 lewat Ghislaine Maxwell, dan tuduhan utama dari Virginia Giuffre: Andrew lakukan hubungan seksual dengannya tiga kali saat ia 17 tahun pada 2001, termasuk di London dan New York. Foto peluk mereka jadi bukti visual yang sulit dibantah, meski Andrew klaim tak ingat Giuffre dan bilang ia tak pernah ke pulau pribadi Epstein.
Interview BBC Newsnight 2019 jadi bom waktu: Andrew bilang ia tak bisa berkeringat karena “trauma Perang Falklands” dan pertanyakan foto itu palsu. Publik marah besar—petisi minta ia mundur capai ratusan ribu. Ratu Elizabeth cabut gelar HRH dan patronase militer pada 2022, tapi Duke of York tetap, beri ia akses Royal Lodge senilai 30 juta pound. Pada 2025, laporan pengadilan New York tambah bahan bakar: catatan penerbangan Epstein sebut Andrew terbang ke pulau itu tiga kali, plus kesaksian korban lain. Andrew bayar 12 juta pound ke Giuffre secara rahasia 2022, tapi itu tak redam amarah—parlemen Inggris debat cabut gelar penuh, dan kelompok hak korban tuntut lebih.
Keputusan Charles: Reformasi Monarki di Tengah Tekanan: Alasan Raja Charles Cabut Gelar Pangeran Andrew
Charles tak ambil keputusan ini sembarangan. Sejak naik tahta 2022, ia janji monarki “lebih ramping”, dan cabut gelar Andrew jadi contoh konkret. Perintah 30 Oktober nyatakan gelar dicabut “untuk alasan kehormatan dan publik”, efektif segera tanpa perlu parlemen. Andrew kehilangan hak Royal Lodge; ia harus pindah ke apartemen kecil di Kensington Palace atau beli rumah sendiri. Ini langka—terakhir duke dicabut 1917 saat Pangeran Henry of Battenberg.
Proses internal tegang: Charles diskusikan sejak awal 2025 dengan penasihat, tolak saran adiknya mundur total lebih dulu. Tekanan dari Beatrice dan Eugenie—putrinya—dorong akhirnya. Perdana Menteri Keir Starmer dukung, sebut “langkah berani”. Andrew terima tanpa banding, bilang “hormati keputusan saudara demi institusi”. Ini kontras sikapnya 2019. Cabut gelar ini juga pengaruh properti: Royal Lodge, renovasi 7 juta pound dari dana kerajaan, kini bisa disewakan. Charles gunakan momentum untuk pidato soal akuntabilitas keluarga kerajaan.
Reaksi Publik dan Dampak Jangka Panjang
Publik mayoritas sambut baik, meski campur. Petisi dukung capai 600.000 tanda tangan dalam 48 jam, dengan komentar “bersihkan monarki dari Epstein”. The Guardian sebut “akhir era Andrew”, The Sun bilang “pangeran jatuh”. Giuffre tweet, “Keadilan lambat tapi datang.” Di AS, kelompok anti-perdagangan manusia puji preseden, meski kritik bilang Charles telat lindungi saudaranya.
Dampak monarki nyata: survei YouGov tunjuk dukungan naik 3 persen sejak 2024, terutama muda yang lihat reformasi. Charles fokus lingkungan dan amal gunakan ini untuk maju. Risiko: Andrew bicara bebas tanpa gelar, potensi ungkap rahasia. Bagi keluarga, pil pahit: Beatrice dan Eugenie diam, tapi dukung ayah tutup babak. Luas, dorong reformasi: gelar bangsawan lebih mudah dicabut, lindungi korban di elite. Monarki maju, tapi luka butuh waktu sembuh.
Kesimpulan
Alasan Raja Charles cabut gelar Duke of York dari Pangeran Andrew adalah campuran tekanan publik dan reformasi monarki. Dari skandal Epstein yang tak pudar hingga proses internal tegang, keputusan ini tunjuk komitmen Charles pada akuntabilitas—meski telat. Reaksi positif dan dampak jangka panjang pada citra kerajaan jadi pengingat tak ada yang kebal. Andrew hadapi masa depan tanpa kemewahan, monarki belajar kesalahan. Di akhir 2025, ini awal transparansi ketat. Bagi korban seperti Giuffre, kemenangan kecil—suara mereka didengar.