Syarat Peserta Untuk Mendaftar TKA Tahun 2025. Pada tahun 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkenalkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai pengganti Ujian Nasional untuk mengevaluasi kemampuan akademis siswa di Indonesia. Tes ini menjadi sorotan karena perannya dalam proses seleksi pendidikan lanjutan, khususnya untuk siswa SMA/SMK yang bercita-cita masuk perguruan tinggi. Sementara Arsenal menghadapi tantangan dengan cedera Kai Havertz dan adaptasi Viktor Gyokeres yang belum nyetel, dunia pendidikan Indonesia sedang bertransformasi dengan TKA sebagai alat evaluasi baru. Apa itu TKA, mengapa tes ini penting, dan bagaimana syarat serta cara mendaftarnya? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA LAINNYA
Apa Itu TKA
Tes Kemampuan Akademik (TKA) adalah asesmen standar nasional yang dirancang untuk mengukur kemampuan akademis siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK, termasuk peserta didik dari jalur nonformal seperti program Paket A, B, dan C. Berbeda dengan Ujian Nasional yang wajib dan menentukan kelulusan, TKA bersifat opsional dan tidak memengaruhi kelulusan siswa. Tes ini diselenggarakan oleh Kemendikdasmen untuk jenjang SMA/SMK mulai November 2025, sementara untuk SD dan SMP akan dimulai pada Maret 2026. TKA mencakup mata pelajaran wajib seperti Bahasa Indonesia dan Matematika, ditambah satu mata pelajaran pilihan sesuai peminatan siswa, misalnya Fisika untuk jurusan IPA atau Ekonomi untuk IPS. Hasil TKA berupa nilai dan sertifikat resmi, yang menjadi salah satu pertimbangan dalam Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi.
Kenapa TKA Ini Penting
TKA hadir sebagai alat strategis untuk memetakan kemampuan akademis siswa secara adil dan terstandar, baik dari jalur formal, nonformal, maupun informal. Tes ini penting karena memberikan gambaran objektif tentang capaian akademik siswa, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti seleksi PPDB, penyetaraan hasil belajar bagi siswa nonformal, hingga pertimbangan masuk perguruan tinggi melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Berbeda dengan nilai rapor yang cenderung subjektif, TKA menawarkan penilaian yang lebih terstandar, membantu perguruan tinggi atau sekolah menengah memvalidasi kemampuan calon siswa. Selain itu, TKA mendorong peningkatan kualitas pendidikan dengan memberikan data kepada pendidik untuk memperbaiki metode pengajaran. Dengan sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa yang kembali diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026, TKA juga membantu siswa memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat, mendukung pengembangan karir akademis yang lebih terarah.
Lalu Apa Syarat dan Cara Untuk Mendaftar TKA
Untuk mengikuti TKA 2025, siswa harus memenuhi syarat tertentu sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 9 Tahun 2025. Peserta TKA dari jalur pendidikan formal adalah siswa kelas 6 SD, kelas 9 SMP, kelas 12 SMA/MA, atau kelas akhir SMK/MAK yang terdaftar dalam sistem basis data Kemendikdasmen, seperti Dapodik. Untuk jalur nonformal, peserta meliputi siswa program Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), atau Paket C (setara SMA). Siswa dari jalur informal, seperti homeschooling, juga diperbolehkan mendaftar asalkan terdaftar di sistem resmi. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman resmi yang ditunjuk Kemendikdasmen, dengan jadwal pendaftaran untuk SMA/SMK dibuka mulai Oktober 2025. Calon peserta harus mengisi data pribadi, memilih mata pelajaran peminatan, dan mengunggah dokumen seperti kartu pelajar atau bukti pendaftaran di sistem basis data pendidikan. Biaya pendaftaran gratis untuk siswa dari sekolah negeri, sementara siswa swasta atau nonformal mungkin dikenakan biaya administrasi tergantung kebijakan daerah. Setelah mendaftar, peserta akan menerima nomor ujian dan jadwal tes, yang untuk SMA/SMK diadakan di sekolah masing-masing atau pusat ujian yang ditunjuk.
Kesimpulan: Syarat Peserta Untuk Mendaftar TKA Tahun 2025
Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 menjadi langkah baru dalam sistem evaluasi pendidikan Indonesia, memberikan kesempatan yang adil bagi siswa dari berbagai jalur pendidikan untuk menunjukkan kemampuan akademis mereka. Sementara Arsenal bergulat dengan cedera Havertz dan adaptasi Gyokeres, TKA menawarkan solusi modern untuk memetakan potensi siswa tanpa tekanan kelulusan. Dengan syarat pendaftaran yang inklusif dan proses daring yang mudah, TKA membuka peluang bagi siswa formal, nonformal, dan informal untuk bersaing secara setara. Keberadaan tes ini tidak hanya mendukung seleksi pendidikan lanjutan, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran di Indonesia. Bagi siswa yang ingin memanfaatkan TKA untuk PPDB atau masuk perguruan tinggi, persiapan matang dan pemilihan peminatan yang tepat akan menjadi kunci sukses. Dengan dukungan pemerintah dan sekolah, TKA diharapkan menjadi tonggak baru dalam membangun pendidikan yang lebih berkualitas dan berkeadilan.
