Trump Menjelekan Wali Kota London di Depan PM Inggris

trump-menjelekan-wali-kota-london-di-depan-pm-inggris

Trump Menjelekan Wali Kota London di Depan PM Inggris. Pada 28 Juli 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sorotan saat berkunjung ke Skotlandia. Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Trump secara terbuka menjelekkan Wali Kota London, Sadiq Khan, dengan menyebutnya “orang yang tak menyenangkan” dan mengkritik kinerjanya. Insiden ini memicu perhatian karena terjadi di hadapan Starmer, yang merupakan rekan satu partai Khan di Partai Buruh. Komentar Trump ini bukan yang pertama, mengingat sejarah panjang ketegangan antara keduanya. Artikel ini mengulas alasan di balik komentar Trump, respons Khan, dan dampaknya terhadap hubungan mereka. BERITA LAINNYA

Kenapa Trump Menjelekan Wali Kota London?

Komentar pedas Trump terhadap Sadiq Khan dipicu oleh pertanyaan wartawan tentang rencana kunjungannya ke London pada September 2025. Trump, yang dikenal dengan gaya bicara blak-blakan, menyatakan ketidaksukaannya pada Khan, menyebutnya telah melakukan “pekerjaan buruk” sebagai wali kota. Kritik ini sejalan dengan ketegangan lama antara keduanya, yang dimulai sejak Khan menentang kebijakan Trump, seperti larangan masuk warga Muslim ke AS pada 2017. Trump pernah menyebut Khan “pecundang” dan “aib nasional” pada 2019, menudingnya gagal menangani kejahatan dan terorisme di London. Selain itu, latar belakang Khan sebagai wali kota Muslim pertama London dan kritiknya terhadap populisme Trump menjadi pemicu. Trump juga tampak ingin menegaskan posisinya di hadapan Starmer, yang berusaha mempertahankan hubungan diplomatik yang harmonis.

Apa Balasan Wali Kota London Atas Tindakan Trump?

Sadiq Khan memilih untuk tidak terpancing emosi oleh komentar Trump. Melalui juru bicaranya, Khan menyatakan fokusnya tetap pada tugas-tugas penting, seperti memajukan London pasca pandemi dan memastikan keselamatan warga. Khan, yang dikenal dengan pendekatan tenang namun tegas, pernah menolak ejekan Trump di masa lalu, seperti saat menyebut larangan Muslim Trump “kejam dan memalukan”. Pada Januari 2025, Khan menulis artikel yang memperingatkan ancaman populisme reaksioner, yang secara tidak langsung merujuk pada Trump. Responsnya kali ini tetap diplomatis, menunjukkan keengganan untuk memperpanjang konflik verbal. Khan tampaknya lebih memprioritaskan kepemimpinan London ketimbang meladeni provokasi, meski sikapnya tetap kritis terhadap pandangan Trump.

Akankah Hubungan Antara Mereka Berdua Rusak?

Hubungan antara Trump dan Khan sudah tegang sejak lama, dan insiden ini kemungkinan tidak akan memperbaiki situasi. Komentar Trump di depan Starmer, yang menyebut Khan “teman”, menambah ketegangan diplomatik, meski Starmer berusaha meredam dengan nada ramah. Sejarah menunjukkan bahwa keduanya tidak pernah memiliki hubungan baik; Trump kerap menyerang Khan atas dasar kebijakan atau latar belakangnya, sementara Khan konsisten mengkritik retorika Trump yang dianggap rasis dan memecah belah. Dengan Trump yang baru memulai masa jabatan keduanya dan Khan masih menjabat hingga 2028, konflik verbal ini mungkin berlanjut, terutama jika Trump berkunjung ke London. Namun, hubungan mereka tidak sepenuhnya memengaruhi kerja sama AS-Inggris, yang lebih bergantung pada dinamika antarnegara.

Kesimpulan: Trump Menjelekan Wali Kota London di Depan PM Inggris

Insiden Trump menjelekkan Sadiq Khan di depan PM Keir Starmer pada 28 Juli 2025 mencerminkan ketegangan pribadi dan ideologis yang sudah lama berlangsung. Trump memanfaatkan momen untuk mengkritik Khan, sementara Khan memilih respons yang tenang namun tegas. Meski hubungan mereka sulit diperbaiki, dampaknya lebih bersifat personal ketimbang mengganggu hubungan diplomatik AS-Inggris. Peristiwa ini menegaskan pentingnya diplomasi yang bijaksana untuk menjaga hubungan antarnegara di tengah perbedaan pandangan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *