Suriah Akan Menyetujui Kesepakatan Dengan Israel

suriah-akan-menyetujui-kesepakatan-dengan-israel

Suriah Akan Menyetujui Kesepakatan Dengan Israel. Suriah dan Israel, dua negara yang secara resmi masih perang sejak 1948, lagi di ambang kesepakatan keamanan historis yang bisa ubah dinamika Timur Tengah. Presiden sementara Suriah Ahmed al-Shara bilang akhir pekan ini bahwa negosiasi dengan Israel bisa selesai “dalam hitungan hari”, dengan AS jadi mediator utama. Ini datang pasca runtuhnya rezim Bashar al-Assad awal 2025, yang bikin Israel ambil alih zona penyangga selatan Suriah dan lakukan ratusan serangan udara. Kesepakatan ini, yang fokus keamanan bukan perdamaian penuh, janji demiliterisasi perbatasan dan hentikan serangan—tapi tantangannya besar, termasuk isu Golan Heights yang dirampas Israel 1967. Di tengah tekanan AS untuk stabilkan kawasan, ini langkah berani dari Shara untuk bangun ulang Suriah, meski risiko pengkhianatan dari kedua pihak tinggi. Apakah ini awal era baru, atau cuma jeda sementara? BERITA BOLA

Kapan Suriah Melakukan Kesepakatan Dengan Israel: Suriah Akan Menyetujui Kesepakatan Dengan Israel

Suriah rencana setujui kesepakatan dengan Israel akhir September atau awal Oktober 2025, berdasarkan pernyataan Shara pada 18 September di Damascus. Negosiasi dimulai Februari 2025, pasca-Israel ambil alih zona penyangga 1974 setelah Assad jatuh—pertemuan pertama di Paris Agustus, diikuti London 16 September, dipimpin Menteri Luar Suriah Asaad al-Shaibani dan Menteri Strategi Israel Ron Dermer, dengan utusan AS Tom Barrack. Shara bilang, “Kami capek perang setelah 13 tahun konflik sipil—kesepakatan bisa tercapai kapan saja.”

Ini ganti kesepakatan 1974 yang runtuh pasca-Assad, di mana Israel ambil alih Quneitra dan Daraa untuk lindungi Druze lokal dari kekerasan sekte. Israel usul peta zona demiliterisasi dari Damascus ke perbatasan, tapi Suriah tolak klaim Golan. Pertemuan trilateral ketiga dijadwalkan minggu depan, dengan target tanda tangan sebelum akhir tahun—sebelum Sidang Umum PBB 23 September, di mana AS dorong stabilitas. Shara tekankan, “Ini bukan normalisasi penuh, tapi langkah pertama untuk hentikan serangan Israel.”

Apakah Kesepakatan Ini Membuat Israel Berhenti Menyerang Suriah

Ya, kesepakatan ini kemungkinan besar bikin Israel berhenti serang Suriah secara signifikan, meski bukan jaminan abadi—fokus utamanya demiliterisasi selatan Suriah untuk cegah ancaman. Israel, yang lakukan 200+ serangan udara sejak Februari, klaim operasi ini lindungi Golan dari milisi Iran dan Hezbollah. Dengan kesepakatan, Israel janji tarik pasukan dari zona penyangga dan hentikan incursion darat, seperti yang terjadi di Saysoun Juli lalu. Sumber Israel bilang, “Ini ganti 1974—demiliterisasi luas, no-fly zone di Suriah selatan, tanpa ubah status Golan.”

Tapi tantangannya: Suriah tuntut tarik total pasukan Israel dan hentikan serangan udara dekat istana presiden. Shara tolak usul Israel tukar Golan untuk tarik pasukan, bilang itu “akhir pemerintahannya”. AS tekan kedua pihak untuk “modest agreement” yang hentikan permusuhan, tapi Israel keras: tak ada kompromi Golan. Jika tercapai, serangan bisa turun 80% seperti pasca-1974—tapi jika gagal, eskalasi bisa naik, terutama dengan kekerasan Druze di Sweida yang picu serangan Israel Juli. Singkatnya, kesepakatan ini buffer aman, tapi butuh kepercayaan yang langka.

Apa Saja Isi dari Dalam Kesepakatan Tersebut

Isi kesepakatan fokus keamanan selatan Suriah, bukan perdamaian penuh—mirip Sinai 1979 tapi lebih terbatas. Pertama, reinstate zona penyangga demiliterisasi 1974: Suriah tarik pasukan berat dari Quneitra, Daraa, dan Sweida; Israel tarik dari wilayah rampasan baru. Kedua, hentikan serangan: Israel stop airstrike dan incursion, Suriah cegah milisi Iran dekat perbatasan—dengan patroli bersama PBB.

Ketiga, no-fly zone di selatan Suriah untuk cegah drone Hezbollah, plus peta demiliterisasi dari Damascus ke perbatasan—Israel usul zona luas tanpa ubah Golan, Suriah tolak tapi siap kompromi. Keempat, mekanisme verifikasi: pengawas AS dan PBB monitor, dengan hotline militer langsung. Shara bilang, “Ini hormati integritas wilayah Suriah dan airspace-nya.” Israel tambah, “Tidak ada pasukan Suriah di 20 km dari Golan.” Ini tak sentuh normalisasi diplomatik, tapi buka pintu kesepakatan ekonomi nanti. Sumber bilang, “Modest tapi feat besar”—target tanda tangan akhir 2025.

Kesimpulan: Suriah Akan Menyetujui Kesepakatan Dengan Israel

Kesepakatan Suriah-Israel yang lagi dinegosiasikan Shara bisa jadi terobosan besar pasca-Assad, dengan target akhir September untuk demiliterisasi perbatasan dan hentikan serangan—tapi isu Golan dan kepercayaan jadi batu sandungan. Dari Paris ke London, AS dorong ini untuk stabilkan kawasan, tapi kegagalan bisa picu eskalasi baru. Suriah capek perang, Israel butuh buffer—ini langkah pragmatis, bukan romansa. Di Timur Tengah yang rumit, kesepakatan seperti ini harapan langka; semoga tercapai sebelum akhir tahun, biar Druze aman dan Gaza tak tambah panas. Dunia awasi—ini bisa ubah peta, atau cuma mimpi singkat.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *