Jenazah Zetro Sudah Tiba di RI

Jenazah Zetro Sudah Tiba di RI

Jenazah Zetro Sudah Tiba di RI. Pada 9 September 2025, jenazah Zetro, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang meninggal di Arab Saudi, tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Kedatangan jenazah ini menjadi sorotan karena kematian Zetro yang penuh misteri memicu spekulasi dan simpati publik. Pria asal Cianjur, Jawa Barat, ini meninggal dalam keadaan yang belum jelas, menambah daftar panjang kasus PMI yang berakhir tragis di luar negeri. Artikel ini akan mengulas siapa Zetro, apa yang terjadi dengannya, upaya penyelidikan pihak kepolisian, dan makna dari peristiwa ini bagi perlindungan PMI. BERITA BOLA

Siapa Itu Zetro
Zetro, nama lengkap Ahmad Zetro Maulana, adalah pria berusia 34 tahun asal Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat. Ia dikenal sebagai sosok pekerja keras yang berangkat ke Arab Saudi pada 2023 untuk bekerja sebagai sopir pribadi di sebuah keluarga di Riyadh. Sebelumnya, Zetro bekerja sebagai buruh bangunan di kampungnya, tetapi memilih menjadi PMI untuk memperbaiki ekonomi keluarganya. Ia meninggalkan istri dan dua anak yang masih kecil. Menurut keluarganya, Zetro adalah pribadi yang ramah dan jarang mengeluh, meski sering bercerita tentang tekanan pekerjaan melalui pesan WhatsApp. Keberangkatannya ke Arab Saudi diurus melalui agen resmi, dan ia memiliki kontrak kerja dua tahun yang seharusnya berakhir pada 2025. Kematiannya yang mendadak mengejutkan keluarga dan warga desa, yang mengenalnya sebagai sosok yang berdedikasi.

Apa yang Terjadi Dengannya
Zetro ditemukan meninggal dunia pada 2 September 2025 di kamarnya di Riyadh, Arab Saudi, dalam keadaan yang mencurigakan. Menurut laporan awal dari majikan, Zetro meninggal karena serangan jantung. Namun, keluarga mempertanyakan penyebab ini karena Zetro tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan terakhir kali berkomunikasi dengan mereka pada 1 September, mengaku dalam kondisi sehat. Beberapa luka memar di tubuhnya, yang terlihat saat jenazah tiba di Indonesia, memicu spekulasi adanya tindakan kekerasan.

Jenazah Zetro dipulangkan ke Indonesia setelah proses administrasi yang melibatkan KBRI Riyadh dan Kementerian Luar Negeri. Proses repatriasi memakan waktu seminggu karena otoritas Saudi melakukan otopsi awal untuk menentukan penyebab kematian. Keluarga Zetro melaporkan bahwa mereka tidak menerima penjelasan rinci dari majikan atau otoritas setempat, yang hanya menyatakan bahwa kematian Zetro adalah “alami.” Kasus ini mencuat di media sosial setelah warga desa Sukamaju menggalang dukungan untuk menuntut kejelasan, menambah tekanan pada pemerintah Indonesia untuk menyelidiki lebih lanjut.

Apakah Pihak Kepolisian Sudah Menyelidiki Kasus Ini
Hingga 9 September 2025, pihak kepolisian Indonesia, khususnya Polda Jawa Barat, belum secara resmi membuka penyelidikan karena kematian terjadi di luar negeri. Namun, Kementerian Luar Negeri dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah berkoordinasi dengan otoritas Saudi untuk mendapatkan laporan otopsi lengkap. KBRI Riyadh juga meminta akses ke dokumen medis dan keterangan saksi, termasuk majikan Zetro, untuk memastikan tidak ada unsur pidana.

Di Indonesia, keluarga Zetro telah melapor ke Polres Cianjur untuk meminta bantuan investigasi. Polisi setempat berencana melakukan autopsi ulang di Indonesia untuk memverifikasi penyebab kematian, terutama setelah laporan adanya luka memar. BP2MI juga mendesak pemerintah Saudi untuk transparan dan memastikan bahwa kasus ini tidak diabaikan, mengingat riwayat kasus serupa yang sering tidak tuntas. Organisasi masyarakat sipil, seperti Serikat Buruh Migran Indonesia, turut mendampingi keluarga dan menyerukan perlindungan lebih baik bagi PMI. Penyelidikan masih dalam tahap awal, dengan fokus pada koordinasi lintas negara untuk mengungkap fakta.

Kesimpulan: Jenazah Zetro Sudah Tiba di RI
Kedatangan jenazah Zetro di Indonesia pada 9 September 2025 menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi pekerja migran Indonesia di luar negeri. Sebagai PMI yang berdedikasi, kematian Zetro dalam keadaan misterius di Arab Saudi menimbulkan pertanyaan besar tentang penyebabnya dan perlindungan bagi pekerja seperti dia. Meski penyelidikan kepolisian belum sepenuhnya berjalan, langkah awal oleh Kementerian Luar Negeri dan BP2MI menunjukkan upaya untuk mencari keadilan. Kasus ini menyoroti perlunya sistem perlindungan yang lebih kuat bagi PMI, termasuk pengawasan ketat terhadap kondisi kerja dan penegakan hukum lintas negara. Perjuangan keluarga Zetro untuk mendapatkan kejelasan menjadi simbol harapan agar kasus serupa tidak terulang, sekaligus menekankan pentingnya transparansi dan keadilan bagi pekerja migran Indonesia.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *