Ganjil Genap Bogor Berlaku di Hari Besok Hingga 7 September. Kawasan Puncak, Bogor, kembali menerapkan sistem ganjil genap mulai besok, 5 September 2025, hingga Minggu, 7 September 2025, untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan selama libur akhir pekan panjang. Kebijakan ini diumumkan oleh Satlantas Polres Bogor sebagai bagian dari rekayasa lalu lintas untuk menjaga kelancaran arus kendaraan di jalur wisata populer tersebut. Dengan libur panjang yang bertepatan dengan momen akhir pekan, aturan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Raya Puncak. Apa sebenarnya ganjil genap itu? Apa fungsinya? Dan mengapa hanya berlaku hingga 7 September? Berikut ulasan lengkap berdasarkan fakta terkini. BERITA BOLA
Apa Itu Ganjil Genap
Ganjil genap adalah sistem pengaturan lalu lintas yang membatasi kendaraan berdasarkan angka terakhir pada pelat nomor mereka sesuai dengan tanggal kalender. Jika tanggal ganjil, hanya kendaraan dengan pelat nomor berakhiran ganjil (1, 3, 5, 7, 9) yang boleh melintas, dan sebaliknya untuk tanggal genap (0, 2, 4, 6, 8). Di Bogor, aturan ini diterapkan di jalur utama menuju Puncak, mulai dari Gerbang Tol Ciawi hingga Simpang Gadog, serta sepanjang Jalan Raya Puncak hingga perbatasan Cianjur. Kebijakan ini berlaku untuk kendaraan roda dua dan roda empat, kecuali kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran, dan angkutan umum. Pemeriksaan dilakukan di titik-titik strategis, seperti Simpang Gadog, dengan petugas kepolisian memeriksa pelat nomor untuk memastikan kepatuhan. Pelanggar biasanya diminta putar balik, meskipun dalam beberapa kasus bisa dikenakan sanksi sesuai UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Apa Fungsi Dari Ganjil Genap
Sistem ganjil genap di Puncak Bogor memiliki tujuan utama untuk mengurangi kemacetan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas, terutama saat akhir pekan atau libur nasional ketika volume kendaraan meningkat drastis. Jalur Puncak, yang menghubungkan Jakarta dengan destinasi wisata seperti Cisarua dan Cipanas, sering mengalami kepadatan hingga 27.000 kendaraan per hari pada hari biasa, dan bisa melonjak hingga dua kali lipat saat libur panjang. Dengan membatasi jumlah kendaraan, ganjil genap membantu mencegah kemacetan parah yang dapat mengganggu wisatawan, warga lokal, dan distribusi logistik. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan mengurangi polusi udara akibat emisi kendaraan, yang menjadi masalah serius di kawasan wisata pegunungan. Sistem ini juga memungkinkan kendaraan darurat seperti ambulans bergerak lebih leluasa, meningkatkan keselamatan dan efisiensi di jalan. Kombinasi dengan rekayasa lalu lintas lain, seperti sistem satu arah (one way), semakin memperkuat efektivitasnya dalam menjaga kelancaran.
Kenapa Ganjil Genap Ini Hanya Berlaku Sampai 7 September
Penerapan ganjil genap di Puncak Bogor pada 5-7 September 2025 terkait dengan libur akhir pekan panjang yang diprediksi akan meningkatkan jumlah wisatawan dari Jabodetabek dan sekitarnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 84 Tahun 2021, ganjil genap diberlakukan mulai H-1 libur nasional atau akhir pekan, dalam hal ini dimulai Jumat sore pukul 14.00 WIB hingga Minggu tengah malam. Periode ini dipilih karena volume kendaraan cenderung memuncak selama libur panjang, terutama pada Jumat hingga Minggu. Setelah 7 September, aturan ini tidak diperpanjang karena hari kerja berikutnya diperkirakan memiliki volume kendaraan yang lebih rendah, sehingga tidak memerlukan pembatasan ketat. Namun, polisi tetap berwenang menerapkan ganjil genap secara situasional jika kepadatan kembali terjadi, seperti pada libur nasional mendatang. Penerapan terbatas ini juga mempertimbangkan kenyamanan warga lokal dan wisatawan, dengan memberikan fleksibilitas bagi mereka untuk menyesuaikan jadwal perjalanan.
Kesimpulan: Ganjil Genap Bogor Berlaku di Hari Besok Hingga 7 September
Kebijakan ganjil genap di Puncak Bogor mulai 5 hingga 7 September 2025 adalah langkah strategis untuk mengatasi kemacetan selama libur akhir pekan panjang. Dengan membatasi kendaraan berdasarkan pelat nomor, sistem ini tidak hanya menjaga kelancaran lalu lintas, tetapi juga mengurangi polusi dan memastikan akses untuk kendaraan darurat. Penerapan yang terbatas hingga 7 September mencerminkan pendekatan situasional yang sesuai dengan prediksi lonjakan wisatawan. Bagi pengendara, penting untuk memeriksa pelat nomor dan menyesuaikan waktu perjalanan agar sesuai dengan aturan, menghindari putar balik atau sanksi. Dengan kerja sama antara polisi dan masyarakat, diharapkan Puncak tetap menjadi destinasi wisata yang nyaman dan aman bagi semua pihak.