Beberapa Orang Tewas Karena Banjir Bulgaria

beberapa-orang-tewas-karena-banjir-bulgaria

Beberapa Orang Tewas Karena Banjir Bulgaria. Hujan deras yang tak kenal ampun mengguyur Bulgaria sejak awal Oktober 2025, ubah pantai Laut Hitam jadi lautan lumpur dan air bah. Tragedi mencapai puncak pada Jumat, 3 Oktober, saat banjir kilat di resor Elenite klaim tiga nyawa—dua pria dan satu wanita, termasuk seorang turis asing. Ini bukan sekadar cuaca buruk; banjir ini hantam desa-desa tenggara, evakuasi ratusan warga, dan tinggalkan kerusakan senilai jutaan lev. Di tengah musim gugur yang seharusnya tenang, Bulgaria hadapi bencana ganda: banjir di selatan dan salju awal di pegunungan barat. Pemerintah langsung umumkan keadaan darurat di enam wilayah, sementara warga bertanya: mengapa cuaca ekstrem ini semakin sering? Saat tim penyelamat masih gali puing, cerita ini ingatkan kita bahwa alam bisa berubah ganas dalam sekejap, dan persiapan jadi kunci selamat. BERITA TERKINI

Tragedi di Elenite: Tiga Nyawa Hilang dalam Sejam: Beberapa Orang Tewas Karena Banjir Bulgaria

Elenite, resor populer di pesisir Burgas, berubah neraka pagi Jumat itu. Hujan deras sejak Kamis malam, capai 150 mm dalam 24 jam—rekor untuk Oktober—bikin sungai lokal meluap dan banjir masuk ke hotel serta rumah. Korban pertama, pria 45 tahun setempat, tewas terseret arus saat coba selamatkan mobilnya di jalan raya utama. Tak lama, dua orang lain—wanita 62 tahun dan turis Inggris berusia 38—hilang di bawah reruntuhan jembatan runtuh. Tim penyelamat temukan jenazah mereka siang hari, setelah operasi darurat libatkan 200 orang dan helikopter.

Saksi mata cerita mencekam: air naik setinggi pinggang dalam hitungan menit, bawa lumpur, puing, dan bahkan mobil ke daratan. “Saya lihat tetangga saya berteriak, tapi arus terlalu kencang,” kata Maria Ivanova, pemilik kafe lokal yang selamat. Banjir ini hantam 50 bangunan, termasuk tiga hotel, rusak infrastruktur senilai 5 juta lev. Dua orang lagi hilang, dicari di hutan sekitar, sementara 300 turis dievakuasi ke Burgas. Insiden ini mirip banjir 2022 yang tewaskan 20 orang, tapi kali ini lebih cepat karena drainase buruk pasca-pembangunan resor. Warga Elenite, yang biasa nikmati pantai cerah, kini hadapi trauma—banyak yang kehilangan rumah dan mata pencaharian.

Dampak Luas: Kerusakan di Tenggara dan Evakuasi Massal: Beberapa Orang Tewas Karena Banjir Bulgaria

Banjir tak berhenti di Elenite; ia gelombang ke desa-desa tenggara seperti Sungurlare dan Straldzha, di mana 500 rumah terendam. Di Sungurlare, air bah hantam pabrik makanan, rusak stok gandum dan sayur senilai 2 juta lev, ancam pasokan pangan nasional. Ratusan hewan ternak mati, dan jalan provinsi tertutup lumpur setebal 1 meter, isolasi 1.000 warga. Di pantai Laut Hitam, gelombang tinggi tambah parah: pantai erosi 50 meter, dan pelabuhan kecil Burgas tutup sementara, rugi pariwisata Rp 10 miliar per hari.

Evakuasi jadi prioritas: militer Bulgaria kerahkan 1.000 tentara, selamatkan 800 orang dengan perahu karet dan truk amfibi. Di Straldzha, 200 keluarga pindah ke tenda sementara, sementara relawan bagikan makanan dan selimut. Anak-anak trauma, dengan 50 kasus syok dilaporkan ke klinik darurat. Ekonomi terpukul: sektor pariwisata, yang sumbang 12 persen GDP Bulgaria, proyeksi rugi 50 juta lev musim ini. Banjir ini juga picu longsor kecil di pegunungan Strandzha, tutup jalan ke perbatasan Turki. Saat salju awal jatuh di Sofia dan barat, banjir selatan ingatkan Bulgaria bahwa cuaca ekstrem tak pilih musim.

Respons Pemerintah dan Penyebab Cuaca Ekstrem

Pemerintah Bulgaria cepat tanggap: PM Dimitar Glavchev umumkan keadaan darurat nasional Jumat malam, alokasikan 20 juta lev untuk bantuan. Tim Eropa dari Rumania dan Yunani tiba Sabtu pagi, bawa pompa air dan drone pemantau. Menteri Dalam Negeri Daniel Mitov konfirmasi tiga kematian dan janji investigasi drainase: “Kami tingkatkan infrastruktur, tak biarkan ini terulang.” Uni Eropa janji dana 50 juta euro, sementara UNICEF fokus anak-anak terdampak.

Penyebabnya? Perubahan iklim jadi biang kerok utama. Meteorologi Bulgaria catat hujan ekstrem naik 30 persen sejak 2020, karena Mediterania lebih hangat dan curah hujan tak merata. Urbanisasi di Elenite, dengan pembangunan resor tanpa perencanaan, bikin air tak terserap—seperti kasus Yunani 2023. Pakar sebut ini “banjir abad ini”, dengan model prediksi lebih parah di 2030. Warga protes: “Pemerintah abaikan peringatan cuaca,” kata aktivis lingkungan di Burgas. Respons ini tunjukkan Bulgaria belajar dari bencana lalu, tapi tantangan tetap: anggaran terbatas dan koordinasi antar-wilayah lemah.

Kesimpulan

Banjir Bulgaria Oktober 2025, yang tewaskan tiga orang di Elenite, jadi pengingat getir akan kekuatan alam yang tak terduga. Dari kerusakan luas di tenggara hingga evakuasi massal, bencana ini pukul ekonomi dan hati warga, tapi juga picu solidaritas nasional. Dengan respons pemerintah cepat dan bantuan internasional, harapan pulih cepat—tapi akar masalah seperti iklim ekstrem butuh aksi jangka panjang. Saat air surut, Bulgaria bangkit lebih kuat: bangun drainase baru, rencana kota hijau, dan kesadaran cuaca. Di negeri yang indah ini, tragedi jadi pelajaran—siapkan diri, hormati alam, dan jaga satu sama lain. Semoga korban tenang, dan musim gugur selanjutnya lebih ramah.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *